Rabu, 16 Maret 2016

Lucu memang

Selingkuh,
Kata yang menyenangkan untuknya, tapi kutukan bagiku. karena Selingkuh yang membuatku seribu kali berpikir untuk membagi kisahku lagi, selingkuh yang membuatku berhenti percaya, berhenti mencari kebahagian karena sakit yang masih diterasa karena diselingkuhin .
Lucu memang,

Tiba-tiba kamu datang dengan latar belakang yang sama, mulai mengajakku untuk berbagi kisah pahit, kita sama-sama terkutuk oleh penikmat selingkuh, kita menjadi penonton yang melihat pemain yang kita sayang berakting seolah menjadi actor hebat.
Yah, lucu memang

Aku mulai berbagi kisah, mulai menyimpan kembali kepercyaan, setelah bertahun-tahun mengubur luka, aku mulai percaya, karena aku pikir kamupun pernah merasakan sakit, dan kamu berjanji untuk sama-sama menyembuhkan luka tanpa menambah luka masing-masing.

Tapi, lucu memang
Seketika kamu menjadi orang yang seakan tak pernah berjanji apapun, bukan menyembuhkan malah menambah luka, seolah kamu tak pernah merasakan sakit, bukankah kamu pernah merasakan sakit, dan tak mau menyakiti?
Kenapa masih menyakitiku?
Apa kamu ingin menjadi actor seperti mereka yang pernah menyakiti kita?

Lucu memang,
Ketika aku menulis ini, aku harus kembali menyimpan sakit, mencoba tak lagi berbagi, tak lagi percaya, atau bahkan selamanya menjadi penonton ?
Entahlah, tapi
Untuk mu, terimakasih
Telah mengembalikan rasa takutku untuk percaya.
Lucu memang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar